Jumat, 16 September 2011
Jika Bukan Ahlinya Yang Mengurus, Tunggulah Kehancuran..!
إِنَّا عَرَضْنَا الأمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الإنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولا
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.”(QS Al-Ahzab 72) Amanat ketaatan ini sedemikian beratnya sehingga makhluk-makhluk besar seperti langit, bumi dan gunung saja enggan memikulnya karena khawatir akan mengkhianatinya. Kemudian ketika ditawarkan kepada manusia, amanat itu diterima. Sehingga dengan pedas Allah ta’aala berfirman: “Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” Sungguh benarlah Allah ta’aala...! Manusia pada umumnya amat zalim dan amat bodoh. Sebab tidak sedikit manusia yang dengan terang-terangan mengkhianati amanat ketaatan tersebut. Tidak sedikit manusia yang mengaku beriman tetapi tatkala memiliki wewenang kepemimpinan mengabaikan aturan dan hukum Allah ta’aala. Mereka lebih yakin akan hukum buatan manusia –yang amat zalim dan amat bodoh itu- daripada hukum Allah ta’aala. Oleh karenanya Allah hanya menawarkan dua pilihan dalam masalah hukum. Taat kepada hukum Allah atau hukum jahiliah? Tidak ada pilihan ketiga. Misalnya kombinasi antara hukum Allah dengan hukum jahiliah.
أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
“Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS Al-Maidah 50) Dewasa ini kita sungguh prihatin menyaksikan bagaimana musibah beruntun terjadi di negeri kita yang berpenduduk muslim terbanyak di dunia. Belum selesai mengurus dua kecelakaan kereta api sekaligus, tiba-tiba muncul banjir bandang di Wasior, Irian. Kemudian gempa berkekuatan 7,2 skala richter di kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Lalu tiba-tiba kita dikejutkan dengan erupsi gunung Merapi di Jawa Tengah. Belum lagi ibukota Jakarta dilanda banjir massif yang mengakibatkan kemacetan dahsyat di setiap sudut kota, bahkan sampai ke Tangerang dan Bekasi. Siapa sangka banjir di Jakarta bisa terjadi di bulan Oktober, padahal jadwal rutinnya biasanya di bulan Januari atau Februari..? Lalu bagaimana hubungan antara berbagai musibah dengan pengabaian hukum Allah?
Simaklah firman Allah ta’aala berikut:
فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُصِيبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ“
Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.” (QS Al-Maidah 49) Berdasarkan ayat di atas, jelas bahwa Allah mengancam bakal terjadinya musibah bila suatu kaum berpaling dari hukum Allah. Dan tampaknya sudah terlalu banyak dosa yang dilakukan ummat yang mengaku beriman di negeri ini sehingga musibah yang terjadi harus berlangsung beruntun. Dan dari sekian banyak dosa ialah tentunya dosa berkhianat dari amanah ketaatan kepada Allah ta’aala. Tidak saja sembarang muslim di negeri ini yang mengabaikan aturan dan hukum Allah, tetapi bahkan mereka yang dikenal sebagai Ulama, Ustadz, aktifis da’wah dan para muballigh-pun turut membiarkan berlakunya hukum selain hukum Allah. Hanya sedikit dari kalangan ini yang memperingatkan ummat akan bahaya mengabaikan hukum Allah. Dan yang lebih mengherankan lagi ialah kasus banjir Jakarta. Sudahlah warga Jakarta dipaksa bersabar dalam menuntut janji kosong pak Gubernur -sang “Ahli” yang mengaku sanggup mengatasi banjir tahunan tersebut- tiba-tiba kita semua dikejutkan dengan tersiarnya kabar bahwa Fauzi bowo justeru terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Serikat Kota dan Pemerintah Daerah Asia Pasifik. Sebagaimana diberitakan di Media Online Pemprov DKI Jakarta http://www.beritajakarta.com: Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo akhirnya terpilih sebagai Presiden Serikat Kota dan Pemerintah Daerah Asia Pasifik atauUnited Cities and Local Goverments Asia Pasific(UCLG ASPAC). Bang Fauzi, begitu biasa ia disapa, terpilih secara aklamasi dalam kongres ke III, UCLG ASPAC yang berlangsung di ACT City, Hamamatsu, Jepang, 18-22 Oktober kemarin. Dalam kongres tersebut, sebanyak 200 delegasi pemerintah daerah dari negara se-Asia Pasifik seperti, Jepang, China, Korea Selatan, India, Taiwan, Australia, Thailand dan negara lainnya memilih Fauzi Bowo sebagai Presiden UCLG ASPAC yang akan menjalankan tugasnya hingga tahun 2012 mendatang. “Gubernur Fauzi Bowo terpilih secara aklamasi,” ujar Hasan Basri, Asisten Perekonomian dan Administrasi Sekdaprov DKI Jakarta, Senin (25/10). Sungguh benarlah ucapan Rasulullah sholallahu’alaihi wa sallam "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=1671211914109298160
Jika Bukan Ahlinya Yang Mengurus, Tunggulah Kehancuran..!
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi." Ada seorang sahabat bertanya; 'bagaimana maksud amanat disia-siakan? ' Nabi menjawab; "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." (BUKHARI - 6015)
Sungguh benarlah ucapan Rasulullah sholallahu’alaihi wa sallam di atas. "Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi." Amanah yang paling pertama dan utama bagi manusia ialah amanah ketaatan kepada Allah, Pencipta, Pemilik, Pemelihara dan Penguasa alam semesta dengan segenap isinya. Manusia hadir ke muka bumi ini telah diserahkan amanah untuk berperan sebagai khalifah yang diwajibkan membangun dan memelihara kehidupan di dunia berdasarkan aturan dan hukum Yang Memberi Amanah, yaitu Allah subhaanahu wa ta’aala.
إِنَّا عَرَضْنَا الأمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ
وَالأرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا
وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الإنْسَانُ
إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولا
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.”(QS Al-Ahzab 72)
Amanat ketaatan ini sedemikian beratnya sehingga makhluk-makhluk besar seperti langit, bumi dan gunung saja enggan memikulnya karena khawatir akan mengkhianatinya. Kemudian ketika ditawarkan kepada manusia, amanat itu diterima. Sehingga dengan pedas Allah ta’aala berfirman: “Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” Sungguh benarlah Allah ta’aala...! Manusia pada umumnya amat zalim dan amat bodoh. Sebab tidak sedikit manusia yang dengan terang-terangan mengkhianati amanat ketaatan tersebut. Tidak sedikit manusia yang mengaku beriman tetapi tatkala memiliki wewenang kepemimpinan mengabaikan aturan dan hukum Allah ta’aala. Mereka lebih yakin akan hukum buatan manusia –yang amat zalim dan amat bodoh itu- daripada hukum Allah ta’aala. Oleh karenanya Allah hanya menawarkan dua pilihan dalam masalah hukum. Taat kepada hukum Allah atau hukum jahiliah? Tidak ada pilihan ketiga. Misalnya kombinasi antara hukum Allah dengan hukum jahiliah.
أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ
وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ
حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
“Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS Al-Maidah 50)
Dewasa ini kita sungguh prihatin menyaksikan bagaimana musibah beruntun terjadi di negeri kita yang berpenduduk muslim terbanyak di dunia. Belum selesai mengurus dua kecelakaan kereta api sekaligus, tiba-tiba muncul banjir bandang di Wasior, Irian. Kemudian gempa berkekuatan 7,2 skala richter di kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Lalu tiba-tiba kita dikejutkan dengan erupsi gunung Merapi di Jawa Tengah. Belum lagi ibukota Jakarta dilanda banjir massif yang mengakibatkan kemacetan dahsyat di setiap sudut kota, bahkan sampai ke Tangerang dan Bekasi. Siapa sangka banjir di Jakarta bisa terjadi di bulan Oktober, padahal jadwal rutinnya biasanya di bulan Januari atau Februari..?
Lalu bagaimana hubungan antara berbagai musibah dengan pengabaian hukum Allah?
Simaklah firman Allah ta’aala berikut:
فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا
يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُصِيبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ
وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ“
Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.” (QS Al-Maidah 49)
Berdasarkan ayat di atas, jelas bahwa Allah mengancam bakal terjadinya musibah bila suatu kaum berpaling dari hukum Allah. Dan tampaknya sudah terlalu banyak dosa yang dilakukan ummat yang mengaku beriman di negeri ini sehingga musibah yang terjadi harus berlangsung beruntun. Dan dari sekian banyak dosa ialah tentunya dosa berkhianat dari amanah ketaatan kepada Allah ta’aala. Tidak saja sembarang muslim di negeri ini yang mengabaikan aturan dan hukum Allah, tetapi bahkan mereka yang dikenal sebagai Ulama, Ustadz, aktifis da’wah dan para muballigh-pun turut membiarkan berlakunya hukum selain hukum Allah. Hanya sedikit dari kalangan ini yang memperingatkan ummat akan bahaya mengabaikan hukum Allah.
Dan yang lebih mengherankan lagi ialah kasus banjir Jakarta. Sudahlah warga Jakarta dipaksa bersabar dalam menuntut janji kosong pak Gubernur -sang “Ahli” yang mengaku sanggup mengatasi banjir tahunan tersebut- tiba-tiba kita semua dikejutkan dengan tersiarnya kabar bahwa Fauzi bowo justeru terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Serikat Kota dan Pemerintah Daerah Asia Pasifik. Sebagaimana diberitakan di Media Online Pemprov DKI Jakarta http://www.beritajakarta.com:
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo akhirnya terpilih sebagai Presiden Serikat Kota dan Pemerintah Daerah Asia Pasifik atauUnited Cities and Local Goverments Asia Pasific(UCLG ASPAC). Bang Fauzi, begitu biasa ia disapa, terpilih secara aklamasi dalam kongres ke III, UCLG ASPAC yang berlangsung di ACT City, Hamamatsu, Jepang, 18-22 Oktober kemarin. Dalam kongres tersebut, sebanyak 200 delegasi pemerintah daerah dari negara se-Asia Pasifik seperti, Jepang, China, Korea Selatan, India, Taiwan, Australia, Thailand dan negara lainnya memilih Fauzi Bowo sebagai Presiden UCLG ASPAC yang akan menjalankan tugasnya hingga tahun 2012 mendatang. “Gubernur Fauzi Bowo terpilih secara aklamasi,” ujar Hasan Basri, Asisten Perekonomian dan Administrasi Sekdaprov DKI Jakarta, Senin (25/10).
Sungguh benarlah ucapan Rasulullah sholallahu’alaihi wa sallam "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu."
http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=1671211914109298160
Tags:
Share this post:
50 komentar:
-
Anonim
-
itu sebabnya negara ini hampir jadi failed state, terlalu banyak pejabat dikasi amanah ama presiden sebagai kue politikm ketimbang pemberdayaan
-
- Zulfadhli's Family
-
Dear.
gw sangat salut dengan ulsan ini..... dan hadist rasulullah memanglah adalah sebuah ungkapan dengan bimbingan Allah SWT... sehingga sangat kuat dan memang benar dan gak perlu di perdebatkan lagi... thank you atas sharing dan mengingatkan gw kembali...
regards.
... Ayah Double Zee ... -
- Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh"
-
di Indonesia mah, duit yang megang kendali.
-
- Bisma
-
Astagfirullah, seharusnya indonesia beristigfar. Entah apa yang sekarang bisa dibanggakan dari pemerintahan negeri ini yang mementingkan diri sendiri.
Jika tak segera sadar, Azab ALLAH akan lebih dari ini. -
- Green KLOPERER
-
amanat ,, hala kecil besar yg sering qt sepelekan, termasuk asya sendiri pun blom bisa sepenuhnya menajlanakan semua amanat yg udh di kasih sama saya ... memeng berat yah menjaga amanat :)
-
- Gaphe
-
setuju banget dengan artikel ini, emang semuanya kalo bukan ahlinya biasanya kerjaannya nggak maksimal. yang ada malah boros, atau justru malah makin parah..
sama kayak negara juga.. kalo diserahkan pada yang tidak ahli memimpin, maka tunggu aja waktunya untuk terpuruk -
-
Anonim
-
Begilulah terkadang manusia sobat, merasa jika dia bisa segalanya sehingga hal yang seharusnya tidak menjadi tanggung jawabnya malah di ambil dengan alasan ketenaran dan popularitas
Ini kunjungan pertama gak yah? salam kenal aja deh -
- Unknown
-
blog yang sangat bagus gan,,,,,,,
kunjungan balik gan
minta back link alexa nya gan soal nya ane baru ganti domain
http://www.falahmulyana.com/
happy blogging gan -
- Mood
-
Banyak pejabat disini 'terpilih' bukan karena keahlian dalam bidangnya, tapi keahlian dalam menghubungkan kepentingannya masing masing :P
Salam.. . -
- Beauty Journal
-
siapa yang berpaling dari kebenaran akan menderita dan hancur, siapa yang hanya pada kebenaran dialah hakiki menyatu dengan hidup
-
- Ririe Khayan
-
banyak 'pos' di tempati orang yg bukan skill di bidangnya...banyak peraturan yg di langgar dengan munculnya 'kebijakan'....mau di mana kalau sudah seprti ini?
-
- Bunda Kaifa
-
sependapat mas...banyak contoh nyata, ga aneh kalo bangsa yang mayoritas umatnya muslim, kondisinya msh spt ini...
-
- outbound malang
-
setuju sobat..
terima kasih sudah mengingatkan..
dan semoga ke depan lebih dan lebih baik lagi..
ditunggu kunjungan baliknya sobat..
salam :) -
- Unknown
-
Ulasan yang amat menarik dan tepat sekali. Segala sesuatunya harus 'diserahkan' kepada ahlinya. Hal seperti ini tentu telah disadari oleh para pengambil keputusan dan kebijakan. Semoga negeri ini cepat mencapai tujuannya sebagai negeri yang aman dan sejahtera. Salam sukses.
-
- stupid monkey
-
sesuatu yang pekerjaan bila dipegang oleh seseorang yang tidak mengerti atau sok tahu maka tidak akan baik hasilnya, sama seperti tukang kayu yang bodoh merakit sebuah komputer, maka bisa dibayangkan hasilnya. itu mungkin pelajaran yang dapat saya ambil dari sini. terima kasih atas masukannya sobat ;)
-
- Si Galau
-
kadang juga kita harus mempercayakan seseorang.. tetapi kita tetap membimbingnya.. agar tujuan awal tidak rusak, serta memberikan dan ilmu baru kepada orang tersebut gan :)
-
- Tabah
-
emang sekarang pada aneh. . . .yang bukan ahli jadi sok ahli... yang gak tau jadi sok tau. . . . ya gini deh jadinya. . .
-
- lang lang blog
-
sangat setuju dengan hadist tersebut, hanya catatan tentang keahlian buah dari belajar dan pengalaman yang kasihan adalah pencari kerja baru dari ribuan pengangguran yang masih belum punya pengalaman apalagi keahlian lantas bagaimana keahlian didapat jika tidak diberi kesempatan untuk belajar bekerja.
-
- Muhammad A Vip
-
sekarang memang sudah jamannya urusan dikerjakan oleh bukan ahlinya, mas. makanya ancur ancuran
-
- Herman
-
setuju banget dengan artikel ini, emang semuanya kalo bukan ahlinya biasanya kerjaannya nggak maksimal. yang ada malah boros, atau justru malah makin parah..
-
- Dav Dmilano
-
Saleum,
Negara kita inilah contohnya sob, karena amanah rakyat tidak pernah dijalankan makanya negara kita masih saja berjalan ditempat.... -
- Unknown
-
kalo ahlinya "ngerusak" berarti ya hasilnya rusak juga...
mereka punya keahlian masing masing kog.
Ahli menghilangkan..bukan cuma uang yang dihilangkan bahkan bisa menghilangkan diri sendiri. -
- Sukadi
-
Sekarang keahlian bisa menjadi nomor sekian, terkadang yang lebih banyak berperan adalah kekuasaan dan juga uang. Jadi, kalau memang bukan ahlinya yang mengurusi, kalau memang jadinya nanti kehancuran, mungkin itu sudah sewajarnya.. :(
-
- ria haya
-
the right man in the right place ya....
tp saat in kecenderungannya, yg ahli kalah ma yg lbh pintar berpolitik dan banyak cincong wkwkwkw :( -
- Djangkaru Bumi
-
kalalimat ini tlah terbukti dalam sejarah, negara akan hancur jika di pimpin yang bukan amanah dan ahlinya !!!
herannya ada yang ngaku ahli lo..heheeheheee -
50 komentar on "Jika Bukan Ahlinya Yang Mengurus, Tunggulah Kehancuran..!"
met wiken ya
berkunjung dengan senyuman,......
fauzi bowo kan ahlinya? tunggu saja hasilnya :D
fauzi bowo kan ahlinya? tunggu saja hasilnya :D
heheheh slogan saat pemilu yang terbukti tidak sesuai janji.....
Ya banyak yg ahlinya juga kadang masih kocar kacir apalagi yg bukan ahlinya,,,
saya bukan ahlinya, jadi gak banyak omong deh
tul makanya harus cari yg ahlinya.
yang ahli kalah dari yg lebih berkuasa...(alamat)
itu sebabnya negara ini hampir jadi failed state, terlalu banyak pejabat dikasi amanah ama presiden sebagai kue politikm ketimbang pemberdayaan
ahlinya lagi ke mana nih, kok gak posting lagi
Dear.
gw sangat salut dengan ulsan ini..... dan hadist rasulullah memanglah adalah sebuah ungkapan dengan bimbingan Allah SWT... sehingga sangat kuat dan memang benar dan gak perlu di perdebatkan lagi... thank you atas sharing dan mengingatkan gw kembali...
regards.
... Ayah Double Zee ...
di Indonesia mah, duit yang megang kendali.
Astagfirullah, seharusnya indonesia beristigfar. Entah apa yang sekarang bisa dibanggakan dari pemerintahan negeri ini yang mementingkan diri sendiri.
Jika tak segera sadar, Azab ALLAH akan lebih dari ini.
amanat ,, hala kecil besar yg sering qt sepelekan, termasuk asya sendiri pun blom bisa sepenuhnya menajlanakan semua amanat yg udh di kasih sama saya ... memeng berat yah menjaga amanat :)
sudah hancur...
setuju banget dengan artikel ini, emang semuanya kalo bukan ahlinya biasanya kerjaannya nggak maksimal. yang ada malah boros, atau justru malah makin parah..
sama kayak negara juga.. kalo diserahkan pada yang tidak ahli memimpin, maka tunggu aja waktunya untuk terpuruk
Begilulah terkadang manusia sobat, merasa jika dia bisa segalanya sehingga hal yang seharusnya tidak menjadi tanggung jawabnya malah di ambil dengan alasan ketenaran dan popularitas
Ini kunjungan pertama gak yah? salam kenal aja deh
blog yang sangat bagus gan,,,,,,,
kunjungan balik gan
minta back link alexa nya gan soal nya ane baru ganti domain
http://www.falahmulyana.com/
happy blogging gan
Banyak pejabat disini 'terpilih' bukan karena keahlian dalam bidangnya, tapi keahlian dalam menghubungkan kepentingannya masing masing :P
Salam.. .
siapa yang berpaling dari kebenaran akan menderita dan hancur, siapa yang hanya pada kebenaran dialah hakiki menyatu dengan hidup
pada hakikatnya...
siapapun akan kembali kepada Sang Khaliq
banyak 'pos' di tempati orang yg bukan skill di bidangnya...banyak peraturan yg di langgar dengan munculnya 'kebijakan'....mau di mana kalau sudah seprti ini?
berdoa dan tawakal aja. :))
setuju....
ibaratnya wwrong man on the right place
:P
sependapat mas...banyak contoh nyata, ga aneh kalo bangsa yang mayoritas umatnya muslim, kondisinya msh spt ini...
Waaa ini benar sekali.
orang yang ahli dalam bidangnya sangat dibutuhkan
setuju sobat..
terima kasih sudah mengingatkan..
dan semoga ke depan lebih dan lebih baik lagi..
ditunggu kunjungan baliknya sobat..
salam :)
Salam kenal!
saya hanya bisa mnyimak :D
ilmu sya masih blum sampai sob :)
mksih sblumnya
met malam aja..ayo update
Ulasan yang amat menarik dan tepat sekali. Segala sesuatunya harus 'diserahkan' kepada ahlinya. Hal seperti ini tentu telah disadari oleh para pengambil keputusan dan kebijakan. Semoga negeri ini cepat mencapai tujuannya sebagai negeri yang aman dan sejahtera. Salam sukses.
sesuatu yang pekerjaan bila dipegang oleh seseorang yang tidak mengerti atau sok tahu maka tidak akan baik hasilnya, sama seperti tukang kayu yang bodoh merakit sebuah komputer, maka bisa dibayangkan hasilnya. itu mungkin pelajaran yang dapat saya ambil dari sini. terima kasih atas masukannya sobat ;)
kalau bukan ahli tapi mau belajar gimana ya .. :D
kadang juga kita harus mempercayakan seseorang.. tetapi kita tetap membimbingnya.. agar tujuan awal tidak rusak, serta memberikan dan ilmu baru kepada orang tersebut gan :)
emang sekarang pada aneh. . . .yang bukan ahli jadi sok ahli... yang gak tau jadi sok tau. . . . ya gini deh jadinya. . .
sangat setuju dengan hadist tersebut, hanya catatan tentang keahlian buah dari belajar dan pengalaman yang kasihan adalah pencari kerja baru dari ribuan pengangguran yang masih belum punya pengalaman apalagi keahlian lantas bagaimana keahlian didapat jika tidak diberi kesempatan untuk belajar bekerja.
This is a very good article .. Thank you .. have a great day!.! happy blogging ...
sekarang memang sudah jamannya urusan dikerjakan oleh bukan ahlinya, mas. makanya ancur ancuran
setuju banget dengan artikel ini, emang semuanya kalo bukan ahlinya biasanya kerjaannya nggak maksimal. yang ada malah boros, atau justru malah makin parah..
Saleum,
Negara kita inilah contohnya sob, karena amanah rakyat tidak pernah dijalankan makanya negara kita masih saja berjalan ditempat....
harus bisa menjaga amanah yg ada ya, terima kasih sudah diingatkan mas.
kalo ahlinya "ngerusak" berarti ya hasilnya rusak juga...
mereka punya keahlian masing masing kog.
Ahli menghilangkan..bukan cuma uang yang dihilangkan bahkan bisa menghilangkan diri sendiri.
mesti car i ahlinya walaupun sulit ya
blog walking,
please visit me back :)
on
http://marda-kwh.blogspot.com/
Sekarang keahlian bisa menjadi nomor sekian, terkadang yang lebih banyak berperan adalah kekuasaan dan juga uang. Jadi, kalau memang bukan ahlinya yang mengurusi, kalau memang jadinya nanti kehancuran, mungkin itu sudah sewajarnya.. :(
the right man in the right place ya....
tp saat in kecenderungannya, yg ahli kalah ma yg lbh pintar berpolitik dan banyak cincong wkwkwkw :(
kalalimat ini tlah terbukti dalam sejarah, negara akan hancur jika di pimpin yang bukan amanah dan ahlinya !!!
herannya ada yang ngaku ahli lo..heheeheheee
membaca artikel ini, sungguh mengerikan membayangkan apa yang terjadi, karena di negeri ini banyak hal diserahkan kepada yang bukan ahlinya....
Posting Komentar