Jumat, 16 September 2011

Jika Bukan Ahlinya Yang Mengurus, Tunggulah Kehancuran..!

Diposting oleh Yayack Faqih di 21.12
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi." Ada seorang sahabat bertanya; 'bagaimana maksud amanat disia-siakan? ' Nabi menjawab; "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." (BUKHARI - 6015) Sungguh benarlah ucapan Rasulullah sholallahu’alaihi wa sallam di atas. "Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi." Amanah yang paling pertama dan utama bagi manusia ialah amanah ketaatan kepada Allah, Pencipta, Pemilik, Pemelihara dan Penguasa alam semesta dengan segenap isinya. Manusia hadir ke muka bumi ini telah diserahkan amanah untuk berperan sebagai khalifah yang diwajibkan membangun dan memelihara kehidupan di dunia berdasarkan aturan dan hukum Yang Memberi Amanah, yaitu Allah subhaanahu wa ta’aala.
إِنَّا عَرَضْنَا الأمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الإنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولا

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.”(QS Al-Ahzab 72) Amanat ketaatan ini sedemikian beratnya sehingga makhluk-makhluk besar seperti langit, bumi dan gunung saja enggan memikulnya karena khawatir akan mengkhianatinya. Kemudian ketika ditawarkan kepada manusia, amanat itu diterima. Sehingga dengan pedas Allah ta’aala berfirman: “Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” Sungguh benarlah Allah ta’aala...! Manusia pada umumnya amat zalim dan amat bodoh. Sebab tidak sedikit manusia yang dengan terang-terangan mengkhianati amanat ketaatan tersebut. Tidak sedikit manusia yang mengaku beriman tetapi tatkala memiliki wewenang kepemimpinan mengabaikan aturan dan hukum Allah ta’aala. Mereka lebih yakin akan hukum buatan manusia –yang amat zalim dan amat bodoh itu- daripada hukum Allah ta’aala. Oleh karenanya Allah hanya menawarkan dua pilihan dalam masalah hukum. Taat kepada hukum Allah atau hukum jahiliah? Tidak ada pilihan ketiga. Misalnya kombinasi antara hukum Allah dengan hukum jahiliah.

أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ


“Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS Al-Maidah 50) Dewasa ini kita sungguh prihatin menyaksikan bagaimana musibah beruntun terjadi di negeri kita yang berpenduduk muslim terbanyak di dunia. Belum selesai mengurus dua kecelakaan kereta api sekaligus, tiba-tiba muncul banjir bandang di Wasior, Irian. Kemudian gempa berkekuatan 7,2 skala richter di kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Lalu tiba-tiba kita dikejutkan dengan erupsi gunung Merapi di Jawa Tengah. Belum lagi ibukota Jakarta dilanda banjir massif yang mengakibatkan kemacetan dahsyat di setiap sudut kota, bahkan sampai ke Tangerang dan Bekasi. Siapa sangka banjir di Jakarta bisa terjadi di bulan Oktober, padahal jadwal rutinnya biasanya di bulan Januari atau Februari..? Lalu bagaimana hubungan antara berbagai musibah dengan pengabaian hukum Allah?

Simaklah firman Allah ta’aala berikut:

فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُصِيبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ“



Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.” (QS Al-Maidah 49) Berdasarkan ayat di atas, jelas bahwa Allah mengancam bakal terjadinya musibah bila suatu kaum berpaling dari hukum Allah. Dan tampaknya sudah terlalu banyak dosa yang dilakukan ummat yang mengaku beriman di negeri ini sehingga musibah yang terjadi harus berlangsung beruntun. Dan dari sekian banyak dosa ialah tentunya dosa berkhianat dari amanah ketaatan kepada Allah ta’aala. Tidak saja sembarang muslim di negeri ini yang mengabaikan aturan dan hukum Allah, tetapi bahkan mereka yang dikenal sebagai Ulama, Ustadz, aktifis da’wah dan para muballigh-pun turut membiarkan berlakunya hukum selain hukum Allah. Hanya sedikit dari kalangan ini yang memperingatkan ummat akan bahaya mengabaikan hukum Allah. Dan yang lebih mengherankan lagi ialah kasus banjir Jakarta. Sudahlah warga Jakarta dipaksa bersabar dalam menuntut janji kosong pak Gubernur -sang “Ahli” yang mengaku sanggup mengatasi banjir tahunan tersebut- tiba-tiba kita semua dikejutkan dengan tersiarnya kabar bahwa Fauzi bowo justeru terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Serikat Kota dan Pemerintah Daerah Asia Pasifik. Sebagaimana diberitakan di Media Online Pemprov DKI Jakarta http://www.beritajakarta.com: Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo akhirnya terpilih sebagai Presiden Serikat Kota dan Pemerintah Daerah Asia Pasifik atauUnited Cities and Local Goverments Asia Pasific(UCLG ASPAC). Bang Fauzi, begitu biasa ia disapa, terpilih secara aklamasi dalam kongres ke III, UCLG ASPAC yang berlangsung di ACT City, Hamamatsu, Jepang, 18-22 Oktober kemarin. Dalam kongres tersebut, sebanyak 200 delegasi pemerintah daerah dari negara se-Asia Pasifik seperti, Jepang, China, Korea Selatan, India, Taiwan, Australia, Thailand dan negara lainnya memilih Fauzi Bowo sebagai Presiden UCLG ASPAC yang akan menjalankan tugasnya hingga tahun 2012 mendatang. “Gubernur Fauzi Bowo terpilih secara aklamasi,” ujar Hasan Basri, Asisten Perekonomian dan Administrasi Sekdaprov DKI Jakarta, Senin (25/10). Sungguh benarlah ucapan Rasulullah sholallahu’alaihi wa sallam "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=1671211914109298160

50 komentar on "Jika Bukan Ahlinya Yang Mengurus, Tunggulah Kehancuran..!"

Unknown on 17 September 2011 pukul 10.08 mengatakan...

met wiken ya

Rezky Pratama on 27 September 2011 pukul 07.45 mengatakan...

berkunjung dengan senyuman,......

Muhammad A Vip on 6 Oktober 2011 pukul 14.01 mengatakan...

fauzi bowo kan ahlinya? tunggu saja hasilnya :D

Muhammad A Vip on 6 Oktober 2011 pukul 14.08 mengatakan...

fauzi bowo kan ahlinya? tunggu saja hasilnya :D

Nia on 11 Oktober 2011 pukul 16.13 mengatakan...

heheheh slogan saat pemilu yang terbukti tidak sesuai janji.....

Anonim mengatakan...

Ya banyak yg ahlinya juga kadang masih kocar kacir apalagi yg bukan ahlinya,,,

Muhammad A Vip on 24 Oktober 2011 pukul 12.21 mengatakan...

saya bukan ahlinya, jadi gak banyak omong deh

Unknown on 26 Oktober 2011 pukul 09.10 mengatakan...

tul makanya harus cari yg ahlinya.

Y.U.D.I.5 (daunlatin) on 27 Oktober 2011 pukul 01.50 mengatakan...

yang ahli kalah dari yg lebih berkuasa...(alamat)

Unknown on 31 Oktober 2011 pukul 15.22 mengatakan...

itu sebabnya negara ini hampir jadi failed state, terlalu banyak pejabat dikasi amanah ama presiden sebagai kue politikm ketimbang pemberdayaan

Muhammad A Vip on 1 November 2011 pukul 15.23 mengatakan...

ahlinya lagi ke mana nih, kok gak posting lagi

Zulfadhli's Family on 9 November 2011 pukul 20.08 mengatakan...

Dear.

gw sangat salut dengan ulsan ini..... dan hadist rasulullah memanglah adalah sebuah ungkapan dengan bimbingan Allah SWT... sehingga sangat kuat dan memang benar dan gak perlu di perdebatkan lagi... thank you atas sharing dan mengingatkan gw kembali...



regards.
... Ayah Double Zee ...

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" on 10 November 2011 pukul 12.16 mengatakan...

di Indonesia mah, duit yang megang kendali.

Bisma on 12 November 2011 pukul 15.38 mengatakan...

Astagfirullah, seharusnya indonesia beristigfar. Entah apa yang sekarang bisa dibanggakan dari pemerintahan negeri ini yang mementingkan diri sendiri.

Jika tak segera sadar, Azab ALLAH akan lebih dari ini.

Green KLOPERER on 13 November 2011 pukul 22.50 mengatakan...

amanat ,, hala kecil besar yg sering qt sepelekan, termasuk asya sendiri pun blom bisa sepenuhnya menajlanakan semua amanat yg udh di kasih sama saya ... memeng berat yah menjaga amanat :)

Muhammad A Vip on 15 November 2011 pukul 13.58 mengatakan...

sudah hancur...

Gaphe on 23 November 2011 pukul 20.12 mengatakan...

setuju banget dengan artikel ini, emang semuanya kalo bukan ahlinya biasanya kerjaannya nggak maksimal. yang ada malah boros, atau justru malah makin parah..

sama kayak negara juga.. kalo diserahkan pada yang tidak ahli memimpin, maka tunggu aja waktunya untuk terpuruk

Anonim mengatakan...

Begilulah terkadang manusia sobat, merasa jika dia bisa segalanya sehingga hal yang seharusnya tidak menjadi tanggung jawabnya malah di ambil dengan alasan ketenaran dan popularitas

Ini kunjungan pertama gak yah? salam kenal aja deh

Unknown on 1 Desember 2011 pukul 07.44 mengatakan...

blog yang sangat bagus gan,,,,,,,

kunjungan balik gan

minta back link alexa nya gan soal nya ane baru ganti domain

http://www.falahmulyana.com/
happy blogging gan

Mood on 1 Desember 2011 pukul 18.54 mengatakan...

Banyak pejabat disini 'terpilih' bukan karena keahlian dalam bidangnya, tapi keahlian dalam menghubungkan kepentingannya masing masing :P

Salam.. .

Beauty Journal on 1 Desember 2011 pukul 22.30 mengatakan...

siapa yang berpaling dari kebenaran akan menderita dan hancur, siapa yang hanya pada kebenaran dialah hakiki menyatu dengan hidup

Ajie on 4 Desember 2011 pukul 12.06 mengatakan...

pada hakikatnya...

siapapun akan kembali kepada Sang Khaliq

Ririe Khayan on 5 Desember 2011 pukul 13.08 mengatakan...

banyak 'pos' di tempati orang yg bukan skill di bidangnya...banyak peraturan yg di langgar dengan munculnya 'kebijakan'....mau di mana kalau sudah seprti ini?

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" on 7 Desember 2011 pukul 16.27 mengatakan...

berdoa dan tawakal aja. :))

Dihas Enrico on 12 Desember 2011 pukul 07.41 mengatakan...

setuju....
ibaratnya wwrong man on the right place



:P

Bunda Kaifa on 14 Desember 2011 pukul 18.30 mengatakan...

sependapat mas...banyak contoh nyata, ga aneh kalo bangsa yang mayoritas umatnya muslim, kondisinya msh spt ini...

Namarappuccino on 21 Desember 2011 pukul 12.39 mengatakan...

Waaa ini benar sekali.

ceritatugu on 28 Desember 2011 pukul 10.48 mengatakan...

orang yang ahli dalam bidangnya sangat dibutuhkan

outbound malang on 30 Desember 2011 pukul 15.17 mengatakan...

setuju sobat..
terima kasih sudah mengingatkan..
dan semoga ke depan lebih dan lebih baik lagi..

ditunggu kunjungan baliknya sobat..
salam :)

ekoph on 4 Januari 2012 pukul 09.01 mengatakan...

Salam kenal!

Si Galau on 13 Januari 2012 pukul 09.31 mengatakan...

saya hanya bisa mnyimak :D
ilmu sya masih blum sampai sob :)
mksih sblumnya

Unknown on 15 Januari 2012 pukul 21.39 mengatakan...

met malam aja..ayo update

Unknown on 17 Januari 2012 pukul 17.08 mengatakan...

Ulasan yang amat menarik dan tepat sekali. Segala sesuatunya harus 'diserahkan' kepada ahlinya. Hal seperti ini tentu telah disadari oleh para pengambil keputusan dan kebijakan. Semoga negeri ini cepat mencapai tujuannya sebagai negeri yang aman dan sejahtera. Salam sukses.

stupid monkey on 20 Januari 2012 pukul 07.01 mengatakan...

sesuatu yang pekerjaan bila dipegang oleh seseorang yang tidak mengerti atau sok tahu maka tidak akan baik hasilnya, sama seperti tukang kayu yang bodoh merakit sebuah komputer, maka bisa dibayangkan hasilnya. itu mungkin pelajaran yang dapat saya ambil dari sini. terima kasih atas masukannya sobat ;)

Unknown on 21 Januari 2012 pukul 11.19 mengatakan...

kalau bukan ahli tapi mau belajar gimana ya .. :D

Si Galau on 29 Januari 2012 pukul 21.49 mengatakan...

kadang juga kita harus mempercayakan seseorang.. tetapi kita tetap membimbingnya.. agar tujuan awal tidak rusak, serta memberikan dan ilmu baru kepada orang tersebut gan :)

Tabah on 2 Februari 2012 pukul 13.28 mengatakan...

emang sekarang pada aneh. . . .yang bukan ahli jadi sok ahli... yang gak tau jadi sok tau. . . . ya gini deh jadinya. . .

lang lang blog on 9 Februari 2012 pukul 12.50 mengatakan...

sangat setuju dengan hadist tersebut, hanya catatan tentang keahlian buah dari belajar dan pengalaman yang kasihan adalah pencari kerja baru dari ribuan pengangguran yang masih belum punya pengalaman apalagi keahlian lantas bagaimana keahlian didapat jika tidak diberi kesempatan untuk belajar bekerja.

Unknown on 9 Februari 2012 pukul 19.10 mengatakan...

This is a very good article .. Thank you .. have a great day!.! happy blogging ...

Muhammad A Vip on 16 Februari 2012 pukul 15.57 mengatakan...

sekarang memang sudah jamannya urusan dikerjakan oleh bukan ahlinya, mas. makanya ancur ancuran

Herman on 18 Februari 2012 pukul 20.59 mengatakan...

setuju banget dengan artikel ini, emang semuanya kalo bukan ahlinya biasanya kerjaannya nggak maksimal. yang ada malah boros, atau justru malah makin parah..

Dav Dmilano on 24 Februari 2012 pukul 16.31 mengatakan...

Saleum,
Negara kita inilah contohnya sob, karena amanah rakyat tidak pernah dijalankan makanya negara kita masih saja berjalan ditempat....

Lidya Fitrian on 26 Februari 2012 pukul 20.51 mengatakan...

harus bisa menjaga amanah yg ada ya, terima kasih sudah diingatkan mas.

Unknown on 28 Februari 2012 pukul 07.41 mengatakan...

kalo ahlinya "ngerusak" berarti ya hasilnya rusak juga...
mereka punya keahlian masing masing kog.
Ahli menghilangkan..bukan cuma uang yang dihilangkan bahkan bisa menghilangkan diri sendiri.

Unknown on 6 Maret 2012 pukul 19.06 mengatakan...

mesti car i ahlinya walaupun sulit ya

Unknown on 15 Maret 2012 pukul 21.36 mengatakan...

blog walking,
please visit me back :)
on
http://marda-kwh.blogspot.com/

Sukadi on 28 Maret 2012 pukul 14.04 mengatakan...

Sekarang keahlian bisa menjadi nomor sekian, terkadang yang lebih banyak berperan adalah kekuasaan dan juga uang. Jadi, kalau memang bukan ahlinya yang mengurusi, kalau memang jadinya nanti kehancuran, mungkin itu sudah sewajarnya.. :(

ria haya on 31 Maret 2012 pukul 15.13 mengatakan...

the right man in the right place ya....
tp saat in kecenderungannya, yg ahli kalah ma yg lbh pintar berpolitik dan banyak cincong wkwkwkw :(

Djangkaru Bumi on 15 April 2012 pukul 10.03 mengatakan...

kalalimat ini tlah terbukti dalam sejarah, negara akan hancur jika di pimpin yang bukan amanah dan ahlinya !!!
herannya ada yang ngaku ahli lo..heheeheheee

Anonim mengatakan...

membaca artikel ini, sungguh mengerikan membayangkan apa yang terjadi, karena di negeri ini banyak hal diserahkan kepada yang bukan ahlinya....

Posting Komentar

Jika Bukan Ahlinya Yang Mengurus, Tunggulah Kehancuran..!

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi." Ada seorang sahabat bertanya; 'bagaimana maksud amanat disia-siakan? ' Nabi menjawab; "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." (BUKHARI - 6015) Sungguh benarlah ucapan Rasulullah sholallahu’alaihi wa sallam di atas. "Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi." Amanah yang paling pertama dan utama bagi manusia ialah amanah ketaatan kepada Allah, Pencipta, Pemilik, Pemelihara dan Penguasa alam semesta dengan segenap isinya. Manusia hadir ke muka bumi ini telah diserahkan amanah untuk berperan sebagai khalifah yang diwajibkan membangun dan memelihara kehidupan di dunia berdasarkan aturan dan hukum Yang Memberi Amanah, yaitu Allah subhaanahu wa ta’aala.
إِنَّا عَرَضْنَا الأمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الإنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولا

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.”(QS Al-Ahzab 72) Amanat ketaatan ini sedemikian beratnya sehingga makhluk-makhluk besar seperti langit, bumi dan gunung saja enggan memikulnya karena khawatir akan mengkhianatinya. Kemudian ketika ditawarkan kepada manusia, amanat itu diterima. Sehingga dengan pedas Allah ta’aala berfirman: “Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” Sungguh benarlah Allah ta’aala...! Manusia pada umumnya amat zalim dan amat bodoh. Sebab tidak sedikit manusia yang dengan terang-terangan mengkhianati amanat ketaatan tersebut. Tidak sedikit manusia yang mengaku beriman tetapi tatkala memiliki wewenang kepemimpinan mengabaikan aturan dan hukum Allah ta’aala. Mereka lebih yakin akan hukum buatan manusia –yang amat zalim dan amat bodoh itu- daripada hukum Allah ta’aala. Oleh karenanya Allah hanya menawarkan dua pilihan dalam masalah hukum. Taat kepada hukum Allah atau hukum jahiliah? Tidak ada pilihan ketiga. Misalnya kombinasi antara hukum Allah dengan hukum jahiliah.

أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ


“Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS Al-Maidah 50) Dewasa ini kita sungguh prihatin menyaksikan bagaimana musibah beruntun terjadi di negeri kita yang berpenduduk muslim terbanyak di dunia. Belum selesai mengurus dua kecelakaan kereta api sekaligus, tiba-tiba muncul banjir bandang di Wasior, Irian. Kemudian gempa berkekuatan 7,2 skala richter di kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Lalu tiba-tiba kita dikejutkan dengan erupsi gunung Merapi di Jawa Tengah. Belum lagi ibukota Jakarta dilanda banjir massif yang mengakibatkan kemacetan dahsyat di setiap sudut kota, bahkan sampai ke Tangerang dan Bekasi. Siapa sangka banjir di Jakarta bisa terjadi di bulan Oktober, padahal jadwal rutinnya biasanya di bulan Januari atau Februari..? Lalu bagaimana hubungan antara berbagai musibah dengan pengabaian hukum Allah?

Simaklah firman Allah ta’aala berikut:

فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُصِيبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ“



Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.” (QS Al-Maidah 49) Berdasarkan ayat di atas, jelas bahwa Allah mengancam bakal terjadinya musibah bila suatu kaum berpaling dari hukum Allah. Dan tampaknya sudah terlalu banyak dosa yang dilakukan ummat yang mengaku beriman di negeri ini sehingga musibah yang terjadi harus berlangsung beruntun. Dan dari sekian banyak dosa ialah tentunya dosa berkhianat dari amanah ketaatan kepada Allah ta’aala. Tidak saja sembarang muslim di negeri ini yang mengabaikan aturan dan hukum Allah, tetapi bahkan mereka yang dikenal sebagai Ulama, Ustadz, aktifis da’wah dan para muballigh-pun turut membiarkan berlakunya hukum selain hukum Allah. Hanya sedikit dari kalangan ini yang memperingatkan ummat akan bahaya mengabaikan hukum Allah. Dan yang lebih mengherankan lagi ialah kasus banjir Jakarta. Sudahlah warga Jakarta dipaksa bersabar dalam menuntut janji kosong pak Gubernur -sang “Ahli” yang mengaku sanggup mengatasi banjir tahunan tersebut- tiba-tiba kita semua dikejutkan dengan tersiarnya kabar bahwa Fauzi bowo justeru terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Serikat Kota dan Pemerintah Daerah Asia Pasifik. Sebagaimana diberitakan di Media Online Pemprov DKI Jakarta http://www.beritajakarta.com: Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo akhirnya terpilih sebagai Presiden Serikat Kota dan Pemerintah Daerah Asia Pasifik atauUnited Cities and Local Goverments Asia Pasific(UCLG ASPAC). Bang Fauzi, begitu biasa ia disapa, terpilih secara aklamasi dalam kongres ke III, UCLG ASPAC yang berlangsung di ACT City, Hamamatsu, Jepang, 18-22 Oktober kemarin. Dalam kongres tersebut, sebanyak 200 delegasi pemerintah daerah dari negara se-Asia Pasifik seperti, Jepang, China, Korea Selatan, India, Taiwan, Australia, Thailand dan negara lainnya memilih Fauzi Bowo sebagai Presiden UCLG ASPAC yang akan menjalankan tugasnya hingga tahun 2012 mendatang. “Gubernur Fauzi Bowo terpilih secara aklamasi,” ujar Hasan Basri, Asisten Perekonomian dan Administrasi Sekdaprov DKI Jakarta, Senin (25/10). Sungguh benarlah ucapan Rasulullah sholallahu’alaihi wa sallam "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=1671211914109298160

Share this post:

Digg it StumbleUpon del.icio.us Google Yahoo! reddit

50 komentar:

Rezky Pratama

berkunjung dengan senyuman,......

Muhammad A Vip

fauzi bowo kan ahlinya? tunggu saja hasilnya :D

Muhammad A Vip

fauzi bowo kan ahlinya? tunggu saja hasilnya :D

Nia

heheheh slogan saat pemilu yang terbukti tidak sesuai janji.....

Anonim

Ya banyak yg ahlinya juga kadang masih kocar kacir apalagi yg bukan ahlinya,,,

Muhammad A Vip

saya bukan ahlinya, jadi gak banyak omong deh

Unknown

tul makanya harus cari yg ahlinya.

Y.U.D.I.5 (daunlatin)

yang ahli kalah dari yg lebih berkuasa...(alamat)

Unknown

itu sebabnya negara ini hampir jadi failed state, terlalu banyak pejabat dikasi amanah ama presiden sebagai kue politikm ketimbang pemberdayaan

Muhammad A Vip

ahlinya lagi ke mana nih, kok gak posting lagi

Zulfadhli's Family

Dear.

gw sangat salut dengan ulsan ini..... dan hadist rasulullah memanglah adalah sebuah ungkapan dengan bimbingan Allah SWT... sehingga sangat kuat dan memang benar dan gak perlu di perdebatkan lagi... thank you atas sharing dan mengingatkan gw kembali...



regards.
... Ayah Double Zee ...

Bisma

Astagfirullah, seharusnya indonesia beristigfar. Entah apa yang sekarang bisa dibanggakan dari pemerintahan negeri ini yang mementingkan diri sendiri.

Jika tak segera sadar, Azab ALLAH akan lebih dari ini.

Green KLOPERER

amanat ,, hala kecil besar yg sering qt sepelekan, termasuk asya sendiri pun blom bisa sepenuhnya menajlanakan semua amanat yg udh di kasih sama saya ... memeng berat yah menjaga amanat :)

Gaphe

setuju banget dengan artikel ini, emang semuanya kalo bukan ahlinya biasanya kerjaannya nggak maksimal. yang ada malah boros, atau justru malah makin parah..

sama kayak negara juga.. kalo diserahkan pada yang tidak ahli memimpin, maka tunggu aja waktunya untuk terpuruk

Anonim

Begilulah terkadang manusia sobat, merasa jika dia bisa segalanya sehingga hal yang seharusnya tidak menjadi tanggung jawabnya malah di ambil dengan alasan ketenaran dan popularitas

Ini kunjungan pertama gak yah? salam kenal aja deh

Unknown

blog yang sangat bagus gan,,,,,,,

kunjungan balik gan

minta back link alexa nya gan soal nya ane baru ganti domain

http://www.falahmulyana.com/
happy blogging gan

Mood

Banyak pejabat disini 'terpilih' bukan karena keahlian dalam bidangnya, tapi keahlian dalam menghubungkan kepentingannya masing masing :P

Salam.. .

Beauty Journal

siapa yang berpaling dari kebenaran akan menderita dan hancur, siapa yang hanya pada kebenaran dialah hakiki menyatu dengan hidup

Ajie

pada hakikatnya...

siapapun akan kembali kepada Sang Khaliq

Ririe Khayan

banyak 'pos' di tempati orang yg bukan skill di bidangnya...banyak peraturan yg di langgar dengan munculnya 'kebijakan'....mau di mana kalau sudah seprti ini?

Dihas Enrico

setuju....
ibaratnya wwrong man on the right place



:P

Bunda Kaifa

sependapat mas...banyak contoh nyata, ga aneh kalo bangsa yang mayoritas umatnya muslim, kondisinya msh spt ini...

ceritatugu

orang yang ahli dalam bidangnya sangat dibutuhkan

outbound malang

setuju sobat..
terima kasih sudah mengingatkan..
dan semoga ke depan lebih dan lebih baik lagi..

ditunggu kunjungan baliknya sobat..
salam :)

Si Galau

saya hanya bisa mnyimak :D
ilmu sya masih blum sampai sob :)
mksih sblumnya

Unknown

Ulasan yang amat menarik dan tepat sekali. Segala sesuatunya harus 'diserahkan' kepada ahlinya. Hal seperti ini tentu telah disadari oleh para pengambil keputusan dan kebijakan. Semoga negeri ini cepat mencapai tujuannya sebagai negeri yang aman dan sejahtera. Salam sukses.

stupid monkey

sesuatu yang pekerjaan bila dipegang oleh seseorang yang tidak mengerti atau sok tahu maka tidak akan baik hasilnya, sama seperti tukang kayu yang bodoh merakit sebuah komputer, maka bisa dibayangkan hasilnya. itu mungkin pelajaran yang dapat saya ambil dari sini. terima kasih atas masukannya sobat ;)

Unknown

kalau bukan ahli tapi mau belajar gimana ya .. :D

Si Galau

kadang juga kita harus mempercayakan seseorang.. tetapi kita tetap membimbingnya.. agar tujuan awal tidak rusak, serta memberikan dan ilmu baru kepada orang tersebut gan :)

Tabah

emang sekarang pada aneh. . . .yang bukan ahli jadi sok ahli... yang gak tau jadi sok tau. . . . ya gini deh jadinya. . .

lang lang blog

sangat setuju dengan hadist tersebut, hanya catatan tentang keahlian buah dari belajar dan pengalaman yang kasihan adalah pencari kerja baru dari ribuan pengangguran yang masih belum punya pengalaman apalagi keahlian lantas bagaimana keahlian didapat jika tidak diberi kesempatan untuk belajar bekerja.

Unknown

This is a very good article .. Thank you .. have a great day!.! happy blogging ...

Muhammad A Vip

sekarang memang sudah jamannya urusan dikerjakan oleh bukan ahlinya, mas. makanya ancur ancuran

Herman

setuju banget dengan artikel ini, emang semuanya kalo bukan ahlinya biasanya kerjaannya nggak maksimal. yang ada malah boros, atau justru malah makin parah..

Dav Dmilano

Saleum,
Negara kita inilah contohnya sob, karena amanah rakyat tidak pernah dijalankan makanya negara kita masih saja berjalan ditempat....

Lidya Fitrian

harus bisa menjaga amanah yg ada ya, terima kasih sudah diingatkan mas.

Unknown

kalo ahlinya "ngerusak" berarti ya hasilnya rusak juga...
mereka punya keahlian masing masing kog.
Ahli menghilangkan..bukan cuma uang yang dihilangkan bahkan bisa menghilangkan diri sendiri.

Unknown

mesti car i ahlinya walaupun sulit ya

Unknown

blog walking,
please visit me back :)
on
http://marda-kwh.blogspot.com/

Sukadi

Sekarang keahlian bisa menjadi nomor sekian, terkadang yang lebih banyak berperan adalah kekuasaan dan juga uang. Jadi, kalau memang bukan ahlinya yang mengurusi, kalau memang jadinya nanti kehancuran, mungkin itu sudah sewajarnya.. :(

ria haya

the right man in the right place ya....
tp saat in kecenderungannya, yg ahli kalah ma yg lbh pintar berpolitik dan banyak cincong wkwkwkw :(

Djangkaru Bumi

kalalimat ini tlah terbukti dalam sejarah, negara akan hancur jika di pimpin yang bukan amanah dan ahlinya !!!
herannya ada yang ngaku ahli lo..heheeheheee

Anonim

membaca artikel ini, sungguh mengerikan membayangkan apa yang terjadi, karena di negeri ini banyak hal diserahkan kepada yang bukan ahlinya....

Posting Komentar

 

. Copyright 2009 Reflection Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez